Focus in Quality by The Baldrige Model
Focus on the customer
Align internal processes with customer satisfaction
Puts everyone in the company to work on shared goals
Facilitates a long term approach to continuous improvement
Demands management by fact
Promotes prevention rather than reaction
Seeks ways to be faster and more flexible throughout the organization
Looks outside the company for opportunities to form partnerships with customer, suppliers, other companies
values results
Wednesday, June 12, 2013
Monday, June 10, 2013
Makanan Lebih Sehat
9 Tip Memasak Makanan Lebih Sehat Lagi
Memasak makanan diet tidak perlu serumit yang Anda bayangkan. Dengan trik sederhana yang bisa dilakukan siapa saja, Anda sudah mendapatkan sajian diet yang lebih sehat.
Berikut ini adalah beberapa cara mudah untuk mendapatkan masakan diet yang rendah lemak, garam, dan gula namun bernutrisi tinggi:
Gorengan Tiruan
Jika Anda tergoda makan gorengan, tiru saja rasanya. Celupkan bahan masakan yang ingin dimakan ke dalam campuran tepung, bumbu, telur, dan cornflake. Lalu panggang dalam oven toaster ataumicrowave. Anda akan mendapatkan rasa renyah dan gurih yang bebas lemak.
Gunakan Lebih Sedikit Keju Bercita Rasa Kuat
Keju jenis blue cheese, Parmigiano-Reggiano, atau smoked gouda memiliki rasa yang lebih kuat dari keju jenis lain. Karena itu Anda bisa menggunakannya dalam jumlah yang lebih sedikit hingga separuhnya saja.
Tiriskan Makanan Kalengan
Makanan kalengan memang praktis, tetapi kandungan sodiumnya sangat tinggi sehingga tidak sehat untuk tekanan darah Anda. Rendam dan tiriskan makanan kalengan Anda dengan air untuk mengurangi kandungan sodiumnya. Ganti bumbunya dengan bumbu dapur yang segar dan alami.
Campuran Minyak Canola dan Cuka
Ingin makan salad tapi dressing atau mayonaise Anda terlalu berlemak dan bersodium? Gunakan campuran minyak canola dan cuka anggur merahsebagai dressing agar bebas dari sodium tetapi kaya asam lemak sehat.
Gunakan Wajan Teflon Anti Lengket
Meski harganya lebih mahal, namun wajan teflon atau anti wajan anti lengket memungkinkan Anda bisa memasak dengan hanya sedikit atau tanpa minyak dan mentega sama sekali.
Mengukus Lebih Baik daripada Merebus
Kukuslah sayur-sayuran favorit Anda daripada merebusnya untuk menjaga agar kandungan gizi dan rasa tetap utuh. Proses merebus dapat menghancurkan kandungan gizi dan merusak rasanya.
Potong Kecil-kecil Makanan Kurang Sehat
Jika Anda terpaksa harus memakai bahan makanan kurang sehat misalnya untuk taburan, gunakanlah lebih sedikit dari seharusnya dan potonglah kecil-kecil bahan makanan tersebut agar lebih merata dalam masakan. Prinsipnya, lebih sedikit tetapi merata dan tetap terasa enak.
Masak dengan Aluminium Foil
Saat memanggang masakan Anda, bungkuslah dengan aluminium foil daripada melumasinya dengan mentega atau kecap manis. Selain lebih sehat, panggangan Anda juga bebas dari kotoran sisa memanggang.
Gunakan Tepung Gandum Utuh
Jika Anda sudah rutin makan roti gandum utuh, maka memasak roti atau kue pun sebaiknya menggunakan tepung gandum utuh. Selain kaya protein kandungan seratnya akan menurunkan kolesterol dan membuat Anda kenyang lebih lama.
Selamat memasak dan menikmati makanan sehat Anda! (aan)
source
GIVING AND RECEIVING FEEDBACK
GIVING AND RECEIVING FEEDBACK
Today when I was able to learn, I learned about how to management employees, start from how to provide feedback from superiors to subordinates until provide a review. manners and courtesy are definitely things that can not be abandoned, it is very important, in behaviour certainly especially within the scope of the office. some things to be learned today is as follows:
What we talk about when we talk about constructive feedback :
# We talk about feedback as being constructive: It increases self-awareness, offers options and encourages development.
# It must focus on behaviors rather than general characteristics (observable actions that help the receiver understand what has been done effectively or what needs to be changed).
# It must be clear and complete: Words are only a 7% of the message.
# Sharing feelings increases the commitment.
# Timing is important! But, it is better to deliver the feedback even if timing is not ideal than to avoid doing it.
Managing feedback conversation :
# Keep in mind to point at behaviors! Poorly crafted and delivered messages can trigger feelings of self-doubt, anger, shock, or resistance.
# Observe the employee’s choice of words, tone, and facial expressions to assess the emotions and respond accordingly. Bear in mind that only 7% of a message is in the words!
# If the employee acts shocked, aggressive, or defensive, maintain your composure. Be considerate yet firm with the employee, and reiterate your point with substantial examples and next steps.
# Use precise and simple language with sufficient examples to support the feedback.
# Remember to listen! A key is to let the employee speak first. Do not interrupt.
# Make the employee feel respected by allowing him/her to share his/her true reactions and emotions with you.
# Do not moderate your feedback to alleviate the reaction.
Feedback Follow Up :
# Follow up with employee to ensure accountability and adjust plan as needed.
# Provide reinforcing feedback on progress.
# Don’t rely on your memory – jot down short bullet points relating to the facts of the situation, including dates/times.
# Think thoroughly about the questions that will help you as a leader, to identify areas of possible improvement to foster a positive work environment.
Subscribe to:
Posts (Atom)